Ane ! Lele Memakan Burung Merpati

0 komentar


Penemuan yang dipublikasikan di PLOS ONE, mengungkap perilaku satwa yang tak terduga. Spesies lele Silurus glanis ternyata mampu memakan burung merpati.

Silurus glanis adalah lele terbesar ketiga di Eropa. Dalam publikasi, dinyatakan bahwa lele itu berasal dari wilayah Eropa di dekat sungai Rhine. Kini, jenis ikan predator itu diintroduksi ke beberapa sungai di Eropa, termasuk Sungai Tarn di Perancis, tempat penelitian ini dilakukan.

Julien Cucherousset dari Universitas Paul Sabatier yang menjadi pemimpin peneliti menguraikan, dalam penelitian, lele terekam berenang ke tepian, sesaat berada di daratan, menyambar burung merpati yang sedang berkumpul di tepi sungai, lalu membawanya kembali ke perairan.

Menurut Cucherousset, perilaku hewan air yang memakan hewan darat memang bukan hal baru. Namun, perilaku lele yang mampu memakan burung belum pernah ditemukan sebelumnya. Ia mengatakan bahwa perilaku ini adalah salah satu bentuk adaptasi terhadap kompetisi.

"44 perilaku mendarat parsial dan kebanyakan keseluruhan diobservasi dan difilmkan, di mana 28 persen ikan yang mendarat sukses memangsa. Burung darat ditangkap, lalu ikan kembali ke sungai dan menyantapnya," papar Cucherousset dan rekannya dalam publikasi.

"Sekitar 40 persen dari yang diobservasi, sebagian besar bagian tubuh lele ini berada di luar air. Perilaku ini berlangsung sangat cepat, mulai kurang dari sedetik hingga maksimal 4 detik," lanjutnya.

Observasi perilaku juga menunjukkan keunikan. Lele cenderung memilih memakan burung yang aktif. Walaupun seekor burung berlokasi sangat dekat dengan jangkauan, lele takkan menyerang jika burung itu diam. Diduga, lele memanfaatkan gelombang air untuk mendeteksi mangsa.

Spesies lele yang diobservasi mulai diintroduksi di Sungai Tarn pada tahun 1983. Peneliti menduga, perilaku tersebut muncul karena kompetisi dengan satwa lain di sungai dalam mendapatkan makanan. Hal ini belum diteliti lebih lanjut.

"Penemuan menunjukkan bahwa perilaku predasi baru ini merepresentasikan kemampuan ekstrem spesies yang diintroduksi untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, yang bisa menimbulkan dampak tak terduga untuk dinamika pangan dan fungsi lingkungan," papar Cucherousset.

[read more..]

Wow,super Junior Ingin Coba Musik Dangdut

0 komentar
Wow,super Junior Ingin Coba Musik Dangdut [ www.BlogApaAja.com ]
[read more..]

Inilah Bahayanya Perokok Pasif

0 komentar
Inilah Bahayanya Perokok Pasif [ www.BlogApaAja.com ]
[read more..]

Misteri Pegunungan Hantu Di Antartika

0 komentar
Misteri Pegunungan Hantu Di Antartika [ www.BlogApaAja.com ]
[read more..]

Rasyid Rajasa Tak Ditahan, Ini Alasan Kejaksaan

0 komentar


Wakil Jaksa Agung Darmono mengatakan kejaksaan tak merasa perlu menjebloskan sopir BMW maut Rasyid Rajasa ke dalam tahanan. "Penahanan tidak wajib," kata Darmono usai mengikuti acara Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia di hotel Bidakara, Minggu 13 Januari 2013. (Baca: Polisi Limpahkan Kasus Anak Hatta ke Kejaksaan)

Darmono menjelaskan penahanan perlu dilakukan jika ada kekhawatiran tersangka kasus akan kabur. Lagipula, kata dia, kasus yang melibatkan Rasyid adalah kasus kecelakaan. "Tidak ada unsur kesengajaan," ujarnya. (Baca juga:

Darmono juga membantah kasus Rasyid diintervensi. "Apa yang kami lakukan mengacu pada ketentuan yang ada," katanya. Kejaksaan juga tidak mempermasalahkan penyidikan tanpa rekonstruksi ulang. "Rekonstruksi dilakukan kalau ada keraguan, ini tidak ada," katanya.

Putra Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa ditetapkan sebagai tersangka kasus kecelakaan. Pada 1 Januari 2013 lalu, Rasyid yang mengendarai BMW X5 menabrak mobil Daihatsu Luxio. Dua orang tewas akibat kecelakaan ini.
[read more..]