Klub sepakbola, khususnya di Eropa merupakan sebuah entitas bisnis. Semua aktivitas persepakbolaan selalu bertujuan untuk meraih profit.
Nah dalam tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan operasionalnya klub sepakbola disana menggandeng sponsor sebagai penyandang dana bagi kebutuhan operasional perusahaan, tentunya dengan konsep saling menguntungkan atau "win-win solution".Contoh daripada ini adalah klub Paris Saint Germain yang menggandeng perusahaan penerbangan "Emirates", Schalke 04 yang menggandeng perusahaan gas alam asal Rusia, Gazprom, atau Real Madrid yang menggandeng rumah judi "BWin" sebagai sponsornya.
Kalau disini perjudian dianggap tabu dan haram (sehingga tidak mungkin di Indonesia ada klub sepakbola yang diponsori oleh rumah judi, walaupun banyak juga orang Indonesia yang gila judi), tidak demikian dengan Eropa. Di Eropa perjudian dianggap legal asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi tidak heran lagi.
Nah, ada hal yang nyaris tidak masuk akal di Eropa sana. Yaitu sebuah klub sepakbola disponsori oleh rumah bordil alias tempat pelacuran. Bagaimana perasaan para pemain klub Voukefala yang berkompetisi di Liga Yunani?
Seorang suporter senior memamerkan kostum kandang klub pujaannya yang sponsornya "aneh"
Sesi perkenalan kostum musim baru dengan sponsor baru. Seorang pemain memperkenalkan kostum tersebut bersama para ja**ai...hehhe
Ada-ada saja.
Nah dalam tujuan untuk meraih profit dalam kegiatan operasionalnya klub sepakbola disana menggandeng sponsor sebagai penyandang dana bagi kebutuhan operasional perusahaan, tentunya dengan konsep saling menguntungkan atau "win-win solution".Contoh daripada ini adalah klub Paris Saint Germain yang menggandeng perusahaan penerbangan "Emirates", Schalke 04 yang menggandeng perusahaan gas alam asal Rusia, Gazprom, atau Real Madrid yang menggandeng rumah judi "BWin" sebagai sponsornya.
Kalau disini perjudian dianggap tabu dan haram (sehingga tidak mungkin di Indonesia ada klub sepakbola yang diponsori oleh rumah judi, walaupun banyak juga orang Indonesia yang gila judi), tidak demikian dengan Eropa. Di Eropa perjudian dianggap legal asalkan sesuai dengan aturan yang berlaku. Jadi tidak heran lagi.
Nah, ada hal yang nyaris tidak masuk akal di Eropa sana. Yaitu sebuah klub sepakbola disponsori oleh rumah bordil alias tempat pelacuran. Bagaimana perasaan para pemain klub Voukefala yang berkompetisi di Liga Yunani?
Seorang suporter senior memamerkan kostum kandang klub pujaannya yang sponsornya "aneh"
Sesi perkenalan kostum musim baru dengan sponsor baru. Seorang pemain memperkenalkan kostum tersebut bersama para ja**ai...hehhe
Ada-ada saja.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.