Selama bertahun-tahun, Scott Read dengan sengaja menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Akan tetapi ketika la menikah pada tahun 1982 dan keduanya, ia dan istrinya, Karen, menginginkan kehadiran seorang anak, ia menghadapi kenyataan menyakitkan yang sungguh di luar dugaannya.
"Kami ingin punya anak, kami juga telah mencoba dan mencoba lagi tetapi belum berhasil," ujar Scott, yang bekerja sebagai seorang eksekutif hotel, berusia 36 tahun dan ayah angkat seorang anak perempuan berusia enam tahun.
"Ini sangat mengesalkan. Di kepala saya terbayang kenangan tentang beberapa teman semasa SMU yang sehabis kencan satu kali saja dengan seorang gadis, wuuss, gadis itu langsung hamil, namun kini dua insan yang telah siap mempunyai anak seperti kami justru tidak pernah mendapatkannya".
Cerita tentang Scott dan Karen seperti di atas dialami oleh sekitar 10 hingga 15 persen pasangan Amerika yang diduga atau dipastikan mandul. Selama berbulan-bulan dan kemudian bertahun-tahun pasangan seperti ini akhirnya kehilangan harapan dan hanyut dalam kekecewaan. Hubungan seks menjadi seperti kewajiban, dan setelah setiap bulan pembuahan tidak kunjung terjadi, mereka semakin merasa bahwa puncak bukit sudah lama mereka lewati.
Bagi banyak orang, kemandulan sama dengan bencana. Salah satu aspek utama yang membuat seorang pria merasa muda adalah kemampuannya membuahi. Bagi seorang pria, tidak ada yang lebih meremukkan perasaan selain menghadapi kenyataan bahwa la tidak mampu membuahi seorang wanita.
"Secara psikologis, ini dapat menjatuhkan harga dirinya dan membuatnya merasa seperti orang yang sudah tua dan jompo," kata Reed C. Moskowitz, M.D., pendiri dan direktur medis di Stress Disorder Medical Services di New York University Medical Center di New York City dan pengarang Your Healing Mind.
Apa yang Tidak Beres?
Besar sekali kemungkinan bahwa anda pernah belajar tentang proses terjadinya bayi dalam pelajaran biologi atau pendidikan seks di sekolah. anda mungkin ingat guru anda dengan nada datar menerangkan bahwa secara normal seorang pria memancarkan jutaan sperma ke dalam vagina seorang wanita ketika sedang bersetubuh dan sperma-sperma tersebut berebutan masuk ke dalam saluran telur (tuba fallopi).
Di sana, apabila anda berhubungan seks tepat pada satu atau dua hari dalam sebulan ketika telur pasangan anda dilepaskan dari ovarium dan berjalan di salah satu saluran telur, sperma dan telur itu akan bertemu. Apabila salah satu sperma berhasil menembus dinding telur, pembuahan terjadi, dan kehamilan dimulai.
Apabila kondisinya ideal dan anda serta pasangan anda tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka peluang untuk terjadinya kehamilan adalah satu banding lima pada setiap bulan.
Akan tetapi barangkali guru anda tidak bercerita bahwa keadaan tidak selalu demikian. Kemandulan atau infertilitas biasanya di diagnosis setelah sepasang pria dan wanita telah mencoba menghasilkan pembuahan tanpa hasil selama 12 bulan atau lebih. Kemandulan dapat terjadi bahkan meskipun anda pernah mempunyai anak.
Kira-kira 40 hingga 50 persen dari masa pengamatan itu, dokter mungkin mencari tahu dahulu bahwa si wanita mungkin mempunyai masalah dalam peralatan reproduksinya. Sedangkan selama 40 persen sisanya, mereka mulai menduga bahwa yang bermasalah adalah pihak pria.
Kadang-kadang baik pihak pria maupun pihak wanita sama-sama mempunyai kesulitan yang mempengaruhi proses kehamilan. Akibatnya dokter tidak dapat menentukan penyebab anda dan pasangan anda tidak dapat mempunyai anak.
Pada umumnya, apabila pihak pria yang bermasalah, penyebabnya adalah entah karena hitungan sperma (sperm count) rendah atau karena benih-benih tersebut sangat lamban, dalam arti mereka memerlukan waktu lama ketika berenang untuk bertemu dengan telur di saluran telur.
Sebagian pria, seperti Scott Read, memiliki kedua masalah itu sekaligus. "Pria dapat memiliki hitungan sperma rendah karena beberapa alasan," kata Donald I. Galen, M.D., direktur di In Vitro Fertilization and Reproduction Medical Division di San Ramon Regional Medical Center di San Ramon, California.
"Merokok, penyalahgunaan alkohol, obat bius, terkena bahan kimia dan radiasi, penyakit sewaktu kanak-kanak seperti campak dan trauma terhadap organ seksual dapat mengurangi hitungan sperma pada pria."
Pembesaran vena dalam skrotum (kantung zakar) juga dapat menurunkan hitungan sperma, kata Fred Licciardi, M.D., profesor obstetri dan ginekologi di New York University School of Medicine di New York City. Testis memerlukan suhu kira-kira dua derajat lebih rendah daripada temperatur tubuh yang lain agar dapat memproduksi sperma. Akan tetapi varikokel menyebabkan temperatur dalam testis naik dan membunuh sperma.
Penyebab lain kemandulan pada pria di antaranya adalah tersumbatnya vas deferens (saluran yang mengalirkan sperma dari testis ke penis), kanker testis, infeksi, trauma, dan antibodi yang melekatkan diri pada sperma sehingga sulit bergerak dan karena itu rentan terhadap penghancuran oleh sel-sel darah putih. Antibodi bisa muncul akibat infeksi atau trauma pada testis.
#23abfc
Akan tetapi ketika la menikah pada tahun 1982 dan keduanya, ia dan istrinya, Karen, menginginkan kehadiran seorang anak, ia menghadapi kenyataan menyakitkan yang sungguh di luar dugaannya.
"Kami ingin punya anak, kami juga telah mencoba dan mencoba lagi tetapi belum berhasil," ujar Scott, yang bekerja sebagai seorang eksekutif hotel, berusia 36 tahun dan ayah angkat seorang anak perempuan berusia enam tahun.
"Ini sangat mengesalkan. Di kepala saya terbayang kenangan tentang beberapa teman semasa SMU yang sehabis kencan satu kali saja dengan seorang gadis, wuuss, gadis itu langsung hamil, namun kini dua insan yang telah siap mempunyai anak seperti kami justru tidak pernah mendapatkannya".
Cerita tentang Scott dan Karen seperti di atas dialami oleh sekitar 10 hingga 15 persen pasangan Amerika yang diduga atau dipastikan mandul. Selama berbulan-bulan dan kemudian bertahun-tahun pasangan seperti ini akhirnya kehilangan harapan dan hanyut dalam kekecewaan. Hubungan seks menjadi seperti kewajiban, dan setelah setiap bulan pembuahan tidak kunjung terjadi, mereka semakin merasa bahwa puncak bukit sudah lama mereka lewati.
Bagi banyak orang, kemandulan sama dengan bencana. Salah satu aspek utama yang membuat seorang pria merasa muda adalah kemampuannya membuahi. Bagi seorang pria, tidak ada yang lebih meremukkan perasaan selain menghadapi kenyataan bahwa la tidak mampu membuahi seorang wanita.
"Secara psikologis, ini dapat menjatuhkan harga dirinya dan membuatnya merasa seperti orang yang sudah tua dan jompo," kata Reed C. Moskowitz, M.D., pendiri dan direktur medis di Stress Disorder Medical Services di New York University Medical Center di New York City dan pengarang Your Healing Mind.
Apa yang Tidak Beres?
Besar sekali kemungkinan bahwa anda pernah belajar tentang proses terjadinya bayi dalam pelajaran biologi atau pendidikan seks di sekolah. anda mungkin ingat guru anda dengan nada datar menerangkan bahwa secara normal seorang pria memancarkan jutaan sperma ke dalam vagina seorang wanita ketika sedang bersetubuh dan sperma-sperma tersebut berebutan masuk ke dalam saluran telur (tuba fallopi).
Di sana, apabila anda berhubungan seks tepat pada satu atau dua hari dalam sebulan ketika telur pasangan anda dilepaskan dari ovarium dan berjalan di salah satu saluran telur, sperma dan telur itu akan bertemu. Apabila salah satu sperma berhasil menembus dinding telur, pembuahan terjadi, dan kehamilan dimulai.
Apabila kondisinya ideal dan anda serta pasangan anda tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka peluang untuk terjadinya kehamilan adalah satu banding lima pada setiap bulan.
Akan tetapi barangkali guru anda tidak bercerita bahwa keadaan tidak selalu demikian. Kemandulan atau infertilitas biasanya di diagnosis setelah sepasang pria dan wanita telah mencoba menghasilkan pembuahan tanpa hasil selama 12 bulan atau lebih. Kemandulan dapat terjadi bahkan meskipun anda pernah mempunyai anak.
Kira-kira 40 hingga 50 persen dari masa pengamatan itu, dokter mungkin mencari tahu dahulu bahwa si wanita mungkin mempunyai masalah dalam peralatan reproduksinya. Sedangkan selama 40 persen sisanya, mereka mulai menduga bahwa yang bermasalah adalah pihak pria.
Kadang-kadang baik pihak pria maupun pihak wanita sama-sama mempunyai kesulitan yang mempengaruhi proses kehamilan. Akibatnya dokter tidak dapat menentukan penyebab anda dan pasangan anda tidak dapat mempunyai anak.
Pada umumnya, apabila pihak pria yang bermasalah, penyebabnya adalah entah karena hitungan sperma (sperm count) rendah atau karena benih-benih tersebut sangat lamban, dalam arti mereka memerlukan waktu lama ketika berenang untuk bertemu dengan telur di saluran telur.
Sebagian pria, seperti Scott Read, memiliki kedua masalah itu sekaligus. "Pria dapat memiliki hitungan sperma rendah karena beberapa alasan," kata Donald I. Galen, M.D., direktur di In Vitro Fertilization and Reproduction Medical Division di San Ramon Regional Medical Center di San Ramon, California.
"Merokok, penyalahgunaan alkohol, obat bius, terkena bahan kimia dan radiasi, penyakit sewaktu kanak-kanak seperti campak dan trauma terhadap organ seksual dapat mengurangi hitungan sperma pada pria."
Pembesaran vena dalam skrotum (kantung zakar) juga dapat menurunkan hitungan sperma, kata Fred Licciardi, M.D., profesor obstetri dan ginekologi di New York University School of Medicine di New York City. Testis memerlukan suhu kira-kira dua derajat lebih rendah daripada temperatur tubuh yang lain agar dapat memproduksi sperma. Akan tetapi varikokel menyebabkan temperatur dalam testis naik dan membunuh sperma.
Penyebab lain kemandulan pada pria di antaranya adalah tersumbatnya vas deferens (saluran yang mengalirkan sperma dari testis ke penis), kanker testis, infeksi, trauma, dan antibodi yang melekatkan diri pada sperma sehingga sulit bergerak dan karena itu rentan terhadap penghancuran oleh sel-sel darah putih. Antibodi bisa muncul akibat infeksi atau trauma pada testis.
#23abfc
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.