Pada Piala Eropa 2012, penyerang Italia Mario Balotelli membuka bajunya ketika merayakan gol keduanya ketika melawan Jerman pada babak semifinal. Saat itu, terlihat tiga buah plester berwarna biru menempel di bagian belakang tubuhnya. Lalu, apakah benda yang sering dipakai para atlet olahraga itu?
Benda bernama plester Kinesio itu dibuat oleh Dr. Kenzo Kase. Menurutnya, plester buatannya membantu menahan rasa sakit yang dialami. Sebenarnya, penggunaan plester ini sudah ada sejak tahun 1970-an.
Walaupun penggunaan perban biasa mendukung kesembuhan otot dan sendi, tetapi hal itu membatasi pergerakan dan menghambat proses penyembuhan karena menekan aliran cairan di bawah kulit. Sedangkan plester Kinesio sangat berbeda karena ia tidak menekan kulit sehingga aliran getah bening lancar dan karena itu rasa sakit jadi berkurang.
Namun demikian, Dr. Kase mengakui bahwa masih sedikit penelitian yang membuktikan hal itu. Dr. Kase mengatakan banyak orang telah menggunakan plester ini lebih dari 30 tahun lalu. Namun, ia menyadari bahwa hanya penelitian ilmiah yang dapat membungkam kritik dari orang lain terhadap plester itu.
John Brewer, profesor olahraga di Universitas Bedfordshire, mengatakan, "Secara personal saya mengatakan bahwa penggunaan plester itu hanya sugesti. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa plester tersebut mencegah cedera atau memperbaiki performa."
Dr. Newton, fisioterapis di Lilleshall, salah satu pusat olahraga nasional UK, juga ragu. "Saya tidak melihat bagaimana plester itu dapat menyembuhkan cedera. Namun, pengaruh dari efek sugesti sangatlah hebat, dan jangan pernah diremehkan," ujarnya.
Ia memprediksi pada Olimpiade nanti akan banyak atlet yang menggunakan plester itu. "Ini akan menjadi ajang pamer plester berwarna-warni."
Dr. Kase juga berharap hal yang sama. Ia berkata, "Di Olimpiade adalah atlet-atlet hebat. Mereka sangat sensitif, dan karena itu selalu khawatir. Plester saya akan memberikan kenyamanan kepada mereka. Ini bukan obat doping."
Benda bernama plester Kinesio itu dibuat oleh Dr. Kenzo Kase. Menurutnya, plester buatannya membantu menahan rasa sakit yang dialami. Sebenarnya, penggunaan plester ini sudah ada sejak tahun 1970-an.
Walaupun penggunaan perban biasa mendukung kesembuhan otot dan sendi, tetapi hal itu membatasi pergerakan dan menghambat proses penyembuhan karena menekan aliran cairan di bawah kulit. Sedangkan plester Kinesio sangat berbeda karena ia tidak menekan kulit sehingga aliran getah bening lancar dan karena itu rasa sakit jadi berkurang.
Namun demikian, Dr. Kase mengakui bahwa masih sedikit penelitian yang membuktikan hal itu. Dr. Kase mengatakan banyak orang telah menggunakan plester ini lebih dari 30 tahun lalu. Namun, ia menyadari bahwa hanya penelitian ilmiah yang dapat membungkam kritik dari orang lain terhadap plester itu.
John Brewer, profesor olahraga di Universitas Bedfordshire, mengatakan, "Secara personal saya mengatakan bahwa penggunaan plester itu hanya sugesti. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa plester tersebut mencegah cedera atau memperbaiki performa."
Dr. Newton, fisioterapis di Lilleshall, salah satu pusat olahraga nasional UK, juga ragu. "Saya tidak melihat bagaimana plester itu dapat menyembuhkan cedera. Namun, pengaruh dari efek sugesti sangatlah hebat, dan jangan pernah diremehkan," ujarnya.
Ia memprediksi pada Olimpiade nanti akan banyak atlet yang menggunakan plester itu. "Ini akan menjadi ajang pamer plester berwarna-warni."
Dr. Kase juga berharap hal yang sama. Ia berkata, "Di Olimpiade adalah atlet-atlet hebat. Mereka sangat sensitif, dan karena itu selalu khawatir. Plester saya akan memberikan kenyamanan kepada mereka. Ini bukan obat doping."
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.