Musik dapat meningkatan kemampuan fisik saat berolahraga. Sebuah penelitian menemukan bahwa kemampuan pelari akan meningkat jika mendengarkan musik.Pakar psikologiolahraga dari Brunel University, Dr Coastas Karageoghis, mengklaim bahwa musik dapat meningkatkan kemampuan berjalan sebesar 15 persen.
"Atlet elit biasanya cenderung fokus saat berlari. Namun kebanyakan pelari berebeda. Mereka menanggapi stimulus dan gangguan dari lingkungan di sekitarnya. Untuk seorang atlit elit, musik mungkin tidak akan bermanfaat karena ia tidak memperhatikan musik sama sekali. Namun untuk pelari awam, tempo dan irama musik dapat meningkatkan kecepatan dan kekuatan," kata Karageoghis seperti dilansirThe Guardian, Rabu (2/5/2012).
Menurut Karageorghis, manfaat dari mendengarkan musik berbanding terbalik dengan intensitas berlari. Semakin cepat berlari, maka efek dari musik akan kurang terasa. Beberapa pelari mengatakan pengaruh kualitas musik banyak membantu performa di lapangan. Tapi karena kualitas bersifat subyektif, maka pengaruhnya juga bisa berbeda-beda.
Penelitian yang telah dilakukan Karageorghis ini menemukan bahwa hanya genre musik tertentu yang dapat benar-benar membantu olahraga. Juga, ada kecepatan ideal yang harus ditaati dan denyut jantung idealnya adalah 120 dan 140 denyut per menit agar hasilnya dapat maksimal.
Namun Karageorghis memperingatkan tentang penggunaan iPod atau alat pemutar musik portabel lainnya. Mendengarkan musik lewat headset dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara.
"Jika sudah berlari selama lebih dari satu jam dengan mendengarkan musik keras yang diputar di headphone, sebaiknya waspadai masalah kesehatan dan keselamatan. Akan lebih baik jika mendengarkan musik saat benar-benar membutuhkan dorongan. Seperti halnya obat, jika menggunakan terlalu banyak, khasiatnya bisa hilang," kata Karageoghis.
Tapi pada banyak kasus, banyak orang yang berlari sambil mendengarkan musik. Bukan hanya untuk membantu pelari meningkatkan performanya, namun membuat suasana berlari jadi lebih semarak dan menyenangkan. Musik berpengaruh kuat pada suasana hati, maka tidak mengherankan jika hal itu dapat membantu meningkatkan daya tahan selama berolahraga.
"Atlet elit biasanya cenderung fokus saat berlari. Namun kebanyakan pelari berebeda. Mereka menanggapi stimulus dan gangguan dari lingkungan di sekitarnya. Untuk seorang atlit elit, musik mungkin tidak akan bermanfaat karena ia tidak memperhatikan musik sama sekali. Namun untuk pelari awam, tempo dan irama musik dapat meningkatkan kecepatan dan kekuatan," kata Karageoghis seperti dilansirThe Guardian, Rabu (2/5/2012).
Menurut Karageorghis, manfaat dari mendengarkan musik berbanding terbalik dengan intensitas berlari. Semakin cepat berlari, maka efek dari musik akan kurang terasa. Beberapa pelari mengatakan pengaruh kualitas musik banyak membantu performa di lapangan. Tapi karena kualitas bersifat subyektif, maka pengaruhnya juga bisa berbeda-beda.
Penelitian yang telah dilakukan Karageorghis ini menemukan bahwa hanya genre musik tertentu yang dapat benar-benar membantu olahraga. Juga, ada kecepatan ideal yang harus ditaati dan denyut jantung idealnya adalah 120 dan 140 denyut per menit agar hasilnya dapat maksimal.
Namun Karageorghis memperingatkan tentang penggunaan iPod atau alat pemutar musik portabel lainnya. Mendengarkan musik lewat headset dapat menyebabkan gangguan pendengaran sementara.
"Jika sudah berlari selama lebih dari satu jam dengan mendengarkan musik keras yang diputar di headphone, sebaiknya waspadai masalah kesehatan dan keselamatan. Akan lebih baik jika mendengarkan musik saat benar-benar membutuhkan dorongan. Seperti halnya obat, jika menggunakan terlalu banyak, khasiatnya bisa hilang," kata Karageoghis.
Tapi pada banyak kasus, banyak orang yang berlari sambil mendengarkan musik. Bukan hanya untuk membantu pelari meningkatkan performanya, namun membuat suasana berlari jadi lebih semarak dan menyenangkan. Musik berpengaruh kuat pada suasana hati, maka tidak mengherankan jika hal itu dapat membantu meningkatkan daya tahan selama berolahraga.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.