Pertolongan Allah
itu tak terduga, itulah yang dialami olehseorang Laki-laki separuh baya di Rumah Amalia ia bertutur, disaat terjadikrisis moneter banyak perusahaan gulung tikar malah dirinya berjaya, usahanyamaju pesat, delapan unit rumah dapat terbeli dikawasan elite kawasan kota, enamunit mobil mewah bisa dimilikinya dengan mudah. Berkesempatan kelilingdibeberapa negara Eropa dan Amerika dilakoninya.
Disaat itulah ujian datang, perusahaan yangberkembang begitu pesat justru semakin membuat lupa pada Ilahi. Terpikirolehnya, mengapa mesti bekerja keras mencari uang, toh orang lain yangmenikmatinya, uang dihambur-hamburkan untuk kesenangan hidupnya sendiri.
Disaat itu pula rumah tangganya mulai goyah,bertengkar dengan istri hampir menjadi menu sehari-hari sehinggamembuatnya malas pulang, anak-anaknya menjadi kehilangan kasih sayang seorangayah. Selama beberapa tahun tenggelam dalam kehidupan malam, mulai meninggalkansholat lima waktu, iman sudah tidak membekas dalam diri sampai terjerumusnarkoba, minuman keras, "Free Love" menjadi menu setiap hari.
Sampai pada satu pagi mobilnya tertabrak bus,patah tulang dipundaknya, selama seminggu dirawat di Rumah Sakit terbaringlemah. Pada saat tak sadarkan diri. Lima orang mengitari dirinya masing-masingmembawa cambuk, mencambuki tubuhnya, yang dirasakan perih disekujur tubuhnya.Ia berteriak minta ampun, namun tak satupun memperdulikannya. "Ya Allah,ampunilah aku.." Teriakan itulah yang membuatnya tersadar. Hanya pertolonganAllah yang mampu membuatnya tersadar.
Disaat itulah ia berhenti dari perbuatandosa, bertaubat dan memohon ampun kepada Allah, rasa rinduuntuk kembali kepada istri dan anak-anaknya. Sekarang ia hanya ngin menikmatihidupnya untuk menunaikan amal sholeh dan hidup bersama istri sertaanak-anaknya. "Saya hanya ingin mendapatkan ketenangan dijalan Allah,hidup bahagia bersama keluarga, disaat saya meninggal nanti saya tidak ingindalam kufur dan tersesat." Ucapnya, wajahnya terlihat penuh linangan air mata,istri dan anak-anaknya dengan setia menemaninya. Subhanallah..
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.